PERENCANAAN ORGANISASI
Perencanaan yang
terdapat pada organisasi adalah suatu proses kegiatan pemikiran dan penentuan
prioritas yang harus dilakukan secara menyeluruh sebelum melakukan tindakan
yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi perencanaan pada
dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang
diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta
perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat. Banyak kegunaan
dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan
sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari
kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud
yaitu perlindungan dan kesepakatan (protecrive
dan afi'innative). Maksud protektif adalah meminimisasi resiko dengan
mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi
tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan alimiatif adalah untuk
meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Selain itu, tujuan
perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi, dalam organisasi. Tanpa
adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan
timbulnya ketidak egscienan.
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat
lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-situasi yang berubah. mengemukakan enam belas garis pedoman umum ketika
mengorganisasi sumber daya-sumber daya
:
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana
operasional secara bijaksana
2. Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan
sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik
4. Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas
dan usaha-usaha
5. Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat
6.
Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen
dipimpin oleh seorang manajer
7. Mendefinisikan tugas-tugas
8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
9. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai
bagi jasa yang diberikan
10. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan
kekeliruan
11. Mempertahankan disiplin
12. Menjamin
bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
13. Mengakui adanya satu komando/pimpinan
14. Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
15. Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan
kertas kerja
Dalam pembagian tenaga kerja
terdapat bebagai keuntungan maupun kerugian yang terdapat pada suatu
organisasi. Berikut adalan keuntungan pembagian tenaga kerja.
1. Pekerja
berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu
meningkat
2. Tenaga
kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3. Pekerja
memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan
efisien
4. Pekerja
hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses
keseluruhan produk
Selain keutungan pembagian
tenaga kerja terdapat juga kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini adalah
kerugian pembagian tenaga kerja.
1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada
efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi
sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Menurut Chester Bernard, akan makin
banyak perintah manajer yang di terima dalam jangka panjang apabila terdapat
hal-hal mengenai:
1. Saluran
formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota
organisasi
2. Tiap
anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia
menerima perintah
3. Lini
komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4. Rantai
komando yang lengkap
5. Manajer
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6. Manajer
menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7. Suatu
perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Sumber:
Wiratmo, Maskur. Pengantar
Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta. 1996
.